PEMERINTAH DESA SABAN
Alamat : Jalan Raya Gubug-Saban KM 04 Desa Saban Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 58164
website : http://saban-grobogan.desa.id
Alamat Email : desasabangubug@gmail.com
BAB II
PROFIL DESA
-
- Kondisi Desa
-
-
- Sejarah Desa
- Sejarah Desa
- Sejarah Desa
-
Menurut cerita tutur dari tetua masyarakat, sejarah Desa Saban berasal dari kata SOBO (sering bepergian) yang dilakukan oleh leluhur mbah seloweco yang selalu berpindah pindah tempat.Karena seringnya pindah –pindah tempat tersebut orang jawa mengatakan sering Sobo atau pebergian. Namun setelah menemukan sebuah kadiptaen dijenggorongan mbah Seloweco tidak lagi Sobo dan menetap dikampung seloweco .dan karena lidah orang jawa yang biasa mengatakan sobo sedikit demi sedikit merubah menjadi Saban. Demikianlah Sedikit cerita tentang sejarah berdirinya desa Saban yang telah banyak mengalami perubahan menjadi sebuah Desa yang pertama kali dipimpin oleh Affandi. setelah meninggalnya kades Affandi diganti oleh Muzer. Setelah Muzer Desa Saban dipimpin oleh seorang Kepala Desa Mashudi yang pertama dipilih oleh Masyarakat Desa Saban secara demokratis. Setelah Mashudi diganti oleh Dardiri kemudian Sudarno kemudian Moh Hasan dan sekarang dipimpin oleh Fahrudin.
Demikian sejarah Desa Saban yang berhasil didokumentasikan.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat :
Kepala Desa I : Mbah Muzer Tahun : 1947 – 1980
Kepala Desa II : Mbah Mashudi Tahun : 1980 – 1988
Kepala Desa III : Mbah Dardiri Tahun 1988 -1996
Kepala Desa IV : Mbah Sudarno Tahun 1999 – 2007
Kepala Desa V : Moh Hasan Tahun : 2007 – 2013
Kepala Desa VI : Fahrudin 2013- 2019
Kepala Desa VII : Fahrudin 2019-2025
2.Legenda Desa
Menurut cerita tutur dari tetua masyarakat, sejarah Desa Sabantelah berlangsung setidaknya sejak zaman perang kemerdekaan 1925. Ketika dijaman majapahit saban adalah sebuah kadipaten yang dipimpin oleh seorang Adipati Jenggorongan. Adipati jenggorongan mempunyai istri yang cantik jelita bernama Dewi Sombo yang suka memelihara merpati. Disamping sebagai pengirim pesan merpati juga sudah menjadi kesenengan istri Adipati Jenggorongan. Adipati Jenggorongan mempunyai beberapa hulubalang .Hulubalang adalah jabatan setingkat RT/RW yang memimpin sebuah kampung. Jenggorongan mempunyai beberapa kampung yang dipimpin satu hulubalang. Diantara hulubalang yang dimiliki oleh adipati jenggorogan adalah hulubalang Jagan,hulubalang Sawoan, hulubalang Suruhan,hulubalang Landean. Hulubalang-hulubalang tersebut kini menjadi sebuah nama kampung di desa Saban. Pada suatu hari istri Adipati Jenggorongan Dewi Sombo yang sedang mandi di sendang Jenggorongan menjadi kebingungan ketika mendapati cincin pemberian sang suami telah hilang. Maka murkalah Dewi Sombo hingga didengar oleh Adipati Jenggorongan. Maka dipanggilah semua hulubalang bahwa cincin Dewi Sombo telah dicuri seseorang. Hulubalang-hulubalang langsung mencari tahu siapa yang telah mencuri cicin milik Dewi Sombo. Pada saat itu ada seoarang pengembara jujur, baik hati,dan digdaya yang sering pindah pindah tempat (Sobo/Saba ) bernama Ki Seloweco. Maka dipanggilah Ki Seloweco ke Kadipaten Jenggorongan dan dituduh oleh Dewi Sombo dialah yang telah mencuri cincin kesayangannya. karena Ki Seloweco merasa tidak mencuri maka Ki Seloweco mengatakan dengan jujur bahwa dia tidak mencuri apapun di Kadipaten Jenggorogan. Untuk membuktikan kebenarannya Ki Seloweco berani bertaruh jika dalam satu bulan cincin itu tidak bisa ditemukan maka dia rela dipenjara seumur hidup. Maka Ki Seloweco pun bertapa disebuah batu hitam yang menyererupai ular. Didalam pertapaan tersebut Ki Seloweco sering diganggu oleh ular besar yang konon menurut cerita ular nyi roro kidul. Sudah hampir satu bulan didalam pertapaan Ki Seloweco belum juga menemukan tanda- tanda siapa pelaku yang telah mencuri cincin kesayangan Dewi sombo. Menurut konon cerita di malam terakhir pertapaan datanglah Ratu Kidul bersama pengikutnya untuk memberi tahu bahwa cincin itu telah dimakan oleh merpati kesayangan Dewi Sombo. Maka setelah selesai pertapaannya ki Seloweco datang ke Kadipaten Jenggorongan untuk memberi tahu bahwa yang telah mencuri cincin milik Dewi Sombo adalah merpati kesayangannya yang berwarna putih. Maka ditangkaplah merpati warna putih itu dan disembelihnya. Ketika merpati itu telah dibelah dadanya terlihatlah cincin milik Dewi Sombo. Hati Dewi Sombo pun bahagia karena cincin kesayangannya telah kembali. Namun Dewi Sombo tidak merasa bahwa telah menuduh seseorang tanpa bukti. Setelah kejadian itu Ki seloweco tidak lagi mengembara (Saba/Sobo) dan menetap disebuah gubug kecil yang masih diwilayah jenggorongan. Hingga akhirnya dia meninggal digubug kecil tersebut dan kampung itu di beri nama kampung Seloweco. Konon siapa saja yang berada diwilayah kampung seloweco tidak akan bisa menjadi petinggi atau pegawai pemerintahan. dan pegawai pemerintahan yang berani mengganggu ketentraman dikampung seloweco akan mendapatkan kesialan.
Demikianlah Sedikit cerita tentang sejarah berdirinya desa Saban yang telah banyak mengalami perubahan menjadi sebuah Desa yang pertama kali dipimpin oleh Affandi. setelah meninggalnya kades Affandi diganti oleh Muzer. Setelah Muzer Desa Saban dipimpin oleh seorang Kepala Desa Mashudi yang pertama dipilih oleh Masyarakat Desa Saban secara demokratis. Setelah Mashudi diganti oleh Dardiri kemudian Sudarno kemudian Moh Hasan dan sekarang dipimpin oleh Fahrudin.
Demikian sejarah Desa Saban yang berhasil didokumentasikan.
2.1.2 Kondisi Geografis Desa Saban.
Secara geografis Desa Saban terletak pada posisi 14 ° Lintang Selatan dan 35 ° Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran yaitu sekitar 300 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Grobogan tahun 2019, selama tahun 2019 curah hujan di Desa Saban. rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan sangat rendah , yang merupakan curah hujan terrendah selama kurun waktu 2013 -2019
PETA DESA SABAN
Secara administratif, Desa Saban terletak di wilayah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Mlilir , Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Papanrejo, Di Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jeketro , sedangkan di Sebelah timur berbatasan dengan Tungu Kecamatan Godong .
Jarak tempuh DesaSaban ke ibu kota kecamatan adalah 04 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 33 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 jam.
DesaSaban terletak di sebelah Barat sekitar 33 km dari kota Grobogan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
– sebelah utara : Desa Mlilir
– sebelah timur : Desa Tungu
– sebelah selatan : Desa Jeketro
– sebelah barat : Desa Papanrejo
- Luas Wilayah Saban : 287,68 H
Gambar 1.1
Luas Wilayah Dalam Grafik
Pemukiman : 78,2 H
Pekarangan : 18,1 H
Ladang : 58,1 H
Tegal : 15 H
Prasarana Umum : 15 H
Sawah : 103,280 H
Jumlah : 287,68 H
Desa Saban. terdiri dari 1 Dusun, 2 Rw. Dan 11 Rt yaitu :
- RW 01 ( Terdiri dari RT. 01,02,03,04,05 ) terletak disebelah Utara
- RW 02 ( Terdiri dari RT 06,07,08,09,09,10,11 ) Terletak sebelah Selatan dan Timur dari Kantor Desa
- Topografi.
Desa Saban merupakan suatu bentuk desa yang tidak teratur bentuk dan arahnya, 4 km arah Selatan dari Ibu Kota Kecamatan Gubug dan berbatasan desa Jeketro sebelah Barat Desa Papapn rejo ,sebelah Timur d Desa Tungu Kecamatan Godong
- Hidrologi
Sesuasi dengan Topografi wilayah Grobogan . Desa Saban terdapat sungai dari selatan; yaitu sungai Tuntang terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah karena berada pada aliran sungai Tuntang bila air meluap lahan pertanian sering terkena banjir namun karena sungi dan lahan pertanian lebih tinggi maka untuk memanfaatkan air dari Sungai Tuntang harus dengan mesin pompa air .
- Kwalitas Medan
Dengan wilayahnya terpencil . Topografi yang kurang menguntungkan sehingga jalur Regional menjadi jalur utama dan sangat mempengaruhi terhadap nilai budaya serta ekonomi masyarakat desaSaban
- Produktifitas Tanah
Sebagian besar pencaharian penduduk Desa Saban adalah Petani, dengan Topografi yang sangat menguntungkan sehingga lahan pertanian produktif dan belum tersentuh pembangunan, hanya kemampuan masyarakat yang terbatas belum mampu menanggulangi masalah lahan pertanian ( kalau musim kemarau kekeringan kalau musim penghujan sering tergenang air dari hutan yang suadah gundul )
- Musim
Di desa Saban ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
- Pola Penggunaan Lahan Pertanian
- Lahan Sawah dimusim penghujan ditanami padi dan musim Kemarau ditanami jagung dan penambangan pasir kali .
- Lahan Pekarangan ditanami Pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan.
2.1.3. Demografi
- Jumlah Penduduk
Banyaknya penduduk Desa Saban diketahui sebesar 2555 jiwa, terdiri dari 1270 jiwa laki-Iaki dan 1285 jiwa perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0.35 dalam tiga tahun terakhir. Tingkat kepadatan penduduk, di Desa Sabanrata-rata sebesar 375 jiwa per Km2. Dengan penyebaran penduduk perdusun sebagai berikut
Tabel 2.1 | ||||
Jumlah Penduduk Desa Saban Per Dusun
|
||||
Dusun | Jumlah Jiwa | |||
KK | Laki- Laki | Perempuan | Total | |
Saban | 649 | 427 | 222 | 649 |
Jumlah |
649 | 427 | 222 | 649 |
Gambar. 2.3 Jumlah KK dan Penduduk dalam Grafik
Tabel 2.2 |
Jumlah Penduduk Desa menurut keompok umur
|
No | Kelompok Umur | L | P | Jumlah |
1 | 0-4 | 163 | 169 | 332 |
2 | 5-9 | 158 | 109 | 267 |
3 | 10-14 | 157 | 163 | 320 |
4 | 15-19 | 145 | 133 | 288 |
5 | 20-24 | 128 | 145 | 273 |
6 | 25-29 | 109 | 122 | 231 |
7 | 30-39 | 105 | 141 | 246 |
8 | 40-49 | 119 | 105 | 224 |
9 | 50-59 | 137 | 123 | 260 |
10 | 60 + | 99 | 75 | 174 |
Jumlah |
1270 | 1285 | 2555 |
Gambar. 2.4
Jumlah Penduduk menurut kelompok Umur dalam Grafik
- Keagamaan Penduduk
Penduduk DesaSaban mayoritas memeluk agama Islam Dan sebagian kecil memeluk agama lain yaitu Kristen sebagai berikut :
Tabel 2.3 | ||
Struktur Pemeluk Agama | ||
No | Agama | Jumlah ( orang ) |
1 | Islam | 2555 |
2 | Kristen | 0 |
3. | Katolik | 0 |
4. | Budha | 0 |
5. | Hindu | 0 |
Jumlah |
1989 |
Gambar 2.5
Jumlah penduduk menurut agama
Struktur Pendidikan Penduduk DesaSaban adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 |
||
Struktur Pendidikan Penduduk
|
||
No |
Pendidikan | Jumlah ( orang ) |
1. | Belum Tamat SD | 149 |
2 | Tamat SD | 290 |
3 | Tamat SLTP | 1104 |
4. | Tamat SLTA | 795 |
5 | Tamat D2 | 46 |
6 | Tamat D3 | 73 |
7 | Tamat S1 | 30 |
8 | Tamat S2 | – |
9 | Tamat S3 | – |
Jumlah | 2555 |
Gambar 2.
Struktur Pendidikan Penduduk dalam grafik
2.2.3 Keadaan Ekonomi
2.1.4 Kondisi Ekonomi
- Mata Pencaharian
Desa Saban adalah desa pertanian, karena masyarakatnya sebagian besar bekerja dalam bidang pertanian, sedangkan yang lainnya adalah wiraswasta, jasa dan lain- lain , sebagaimana dalam tabel Struktur mata pencaharian penduduk sebagai berikut :
Tabel 2.5 | ||
Struktur Mata Pencaharian Penduduk
|
||
No | Mata Pencaharian | Jumlah ( orang ) |
1 | PNS | 37 |
2 | TNI/POLRI | 12 |
3 | Karyawan | 431 |
4 | Wiraswasta | 293 |
5 | Tani | 862 |
6 | Pertukangan | 231 |
7 | Buruh tani | 644 |
8 | Pensiunan | 12 |
9 | Tidak tetap | 28 |
Jumlah | 2555 |
- b. Kepemilikan Ternak
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk DesaSaban adalah sebagai berikut :
No | Jenis Ternak | Jumlah |
1 | Ayam | 529 KK |
2 | Itik | 20 KK |
3 | Kambing | 81 KK |
4 | Sapi | 4 KK |
5 | Menthok | 15 KK |
Jumlah | 649 KK |
- Prasarana Umum
1.Prasarana Pelayanan Umum
No | Prasarana Pemerintahan | Jumlah |
1 | Kantor Desa | 1 |
2 | Balai Desa | 1 |
3 | Polindes | 1 |
- 2. Tempat Peribadatan
No | Tempat Peribadatan | Jumlah | ||||
RW 1 | RW 2 | |||||
1 | Masjid | 0 | 1 | |||
2 | Mushola | 5 | 5 | |||
3 |
- 3. Prasarana Jalan
No | Jenis Usaha | Panjang |
1 | Jalan PU | 1 Km |
2 | Jalan Desa | 3 Km |
3 | Jalan Kampung | 15 Km |